Ia kehilangan game pertama dengan skor telak 10-21. “Di game pertama tadi saya masih banyak ragu, saya terbawa permainan Intan,” ujar Fitriani.
Game kedua pun Fitriani kerap tertinggal. Ia baru mampu menyamakan kedudukan di angka 9, dan berhasil memimpin tipis 11-10 di interval. Namun lagi ia balik tertinggal bahkan cukup jauh 13-17. Namun, berkat kesabaran dan beberapa kesalahan yang dilakukan sang lawan, Fitriani mampu menyamakan kedudukan diangka 18 dan balik menutup game ini dengan 21-18.
Di game penentuan, Fitriani berhasil mendominasi dan memimpin raihan angka. Ia unggul 11-7 di interval. Intan sempat mengejar dan menyamakan kedudukan diangka 16, dan bahkan Fitriani balik tertinggal 16-18. Netting tipis, dan kombinasi dropshot tipis membuatnya mampu menyamakan angka 18-18 sebelum akhirnya meraih tiket ke babak perempat final dengan 21-19.
“Dua game berikutnya saya banyak mengandalkan rally. Karena kalau terus meladeni permainan cepat dia, saya pasti kalah karena power dia (Intan – red) lebih baik daripada saya, jadi tadi saya berusaha untuk menerapkan permainan saya sendiri,” lanjutnya.
Di babak berikutnya, Fitriani akan ditantang oleh Syakila Syifa Irmawan , atlet asal PB Mutiara ini lolos ke perempat final setelah menaklukan Rafika Mutiara Guniarti dari CWIBC dengan 21-17, 17-21 dan 21-18. Fitriani mengaku sudah mengantongi tiga kemenangan dan satu kekalahan dari Syakila.
“Semoga diizinkan Tuhan untuk kembali menang,” pungkasnya.