Bertanding di lapang satu di GOR Bima Cirebon, Devand/Apriani mampu megawali permainan dengan baik di game pertama. Keduanya mampu terus mengungguli angka yang cukup jauh atas Robby/Monika seperti 11-6, sebelum akhirnya Devand/Apriani pun mampu merebut kemenangan di game pertama setelah unggul 21-14.

Keadaan berbeda di game kedua. Robby/Monika nampaknya mulai menemukan permainan terbaiknya. Kejar mengejar angka terjadi di game kedua tersebut. Namun menjelang akhir game kedua tersebut berakhir, Robby/Monika justru kembali banyak melakukakan kesalahan sendiri. Alhasil, game kedua mampu kembali dicuri Devand/Apriani setelah unggul tipis 21-18 atas Robby/Monika. Kemenangan tersebut sekaligus membawanya ke podium tertinggi juara ganda campuran taruna untuk pertama kalinya sejak dipasangkan bulan Mei 2016 lalu.

“Alhamdulillah sekali bisa juara untuk pertama kalinya dengan Devand, dan juga kepuasan tersendiri karena perjuangan kami yang harus main dari kualifikasi bisa terbayar. Kunci dari kemenangan ini kami selalu fokus di setiap menghadapi pertandingan, dan bisa menjaga kodisi kesehatan badan agar selalu bugar,” tutur Apriani yang juga masih berpeluang merebut gelar juara di nomor ganda taruna putri bersama Jauza Fadhila Sugiarto.

“Di final tadi kami sempat hampir kecolongan di game kedua. Hal tersebut karena bola Devand sudah ketebak oleh lawan. Kami pun langsung mengantisipasinya dengan cara menjauh-jauhkan bola agar tidak terus tertekan,” tambah Apriani menceritakan pertandingan tadi.

Disisi lain, Devand pun mengaku senang karena bisa juara untuk yang pertama kalinya di kelas taruna. “Senang sekali bisa juara untuk pertama kalinya di kelas taruna. Mungkin selain permainan saya yang semakin membaik dari dari hari kehari, juga pasangan saya pun yang sudah mempunyai banyak pengalaman bertanding, cukup banyak memberikan pengaruh yang besar. Semoga kami bisa terus memberikan hasil yang baik di setiap pertandingan kedepannya yang bakal dihadapi” kata Devand di tempat yang sama.