"Sirnas menjadi ajang pembinaan prestasi dan evaluasi olah raga bulutangkis di Lampung," ujar Asisten Bidang Kesra Pemprov Lamtim Elia Muhtar dalam acara Welcome Party, Minggu, (7/4) di Hotel Sheraton.
Menurutnya, saat ini bulutangkis tanah air masih didominasi daerah-daerah lain seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sehingga diperlukan evaluasi menyeluruh bagi pemerintahan provinsi Lampung agar tidak tertinggal.
"Perkembangan bulutangkis di Lampung masih kurang. Selain perlu ditingkatkan pembinaan bagi para atlet, sarana dan prasarana juga perlu ditambah," katanya.
Selain itu, momentum ini juga digunakan untuk memotivasi para atlet sekaligus sebagai pemanasan untuk mengikuti event-event bulutangkis berikutnya.
"Ini menjadi agenda rutin PB PBSI yang dapat memotivasi para atlet Lampung untuk berprestasi di kancah nasional hingga internasional," pungkasnya.
Sirnas Lampung berlangsung dari tanggal 8-13 April di GOR Saburai. Berdasarkan data terakhir, total peserta mencapai 980 atlet dari 98 klub di seluruh Indonesia ditambah dua negara, India dan Filipina.
"Kita bersyukur, Lampung pesertanya paling besar di luar Jawa. Padahal awalnya sedikit gundah karena bulan April itu sekolah menjelang ujian nasional," tutur Ketua Panitia Pelaksana Sirnas Lampung Eko Agung Saputra.