Berhadapan dengan Arnaud, Antonio sempat dibuat kerepotan di game pembuka. Bertanding di lapangan empat GOR Saburai pada Rabu (20/7) siang, Antonio yang diunggulkan ditempat keenam ini berhasil unggul 16-10. Tetapi beberapa kesalahan beruntun membuat selisih skor semakin menipis.
Antonio sempat unggul 20-17, tetapi ia justru kehilangan tiga angka beruntun. Pengamatannya terhadap lapangan tak begitu akurat, bola yang disangka keluar ternyata dinyatakan masuk, skor imbang 20-20. Tetapi ia tak patah arang, ia pun akhirnya berhasil menutup pertandingan dengan 24-22 setelah memanfaatkan kesalahan pemain muda Perancis itu dengan 24-22.
Skor ketat pun sempat terjadi diawal laga game kedua. Angka kembar terus terjadi hingga kedudukan 8-8. Tetapi Antonio akhirnya bisa mengembalikan permainannya dan terus menekan dan meraih tujuh angka beruntun untuk unggul 15-8 sebelum akhirnya menutup laga dengan 21-12.
“Di game pertama sempat hilang konsentrasi, dan saya berusaha untuk mengemgbalikan konsentrasi dan bermain lebih tenang, jangan terlalu cepat mematikan lawan. Menunggu kesempatan untuk mencuri angka,” ujar Antonio usai laga.
Djarum Sirnas Lampung ini menjadi kali pertama bagi Antonio ditempatkan sebagai unggulan. Ia mengaku sejauh ini belum bisa menembus partai puncak dan terakhir mencapai final di Djarum Sirnas 2014 lalu di nomor pemula. “Unggulan enam baru kali ini, dan paling tinggi selama di remaja. Saya juga belum pernah juara Sirnas, baru juara USM tahun ini. Ingin kejar gelar pertama tahun ini,” tambahnya.
Di perebutan tiket perempat final yang akan digelar besok (21/7), Antoni akan berhadapan dengan wakil PB Djarum, Berylio Belva Yulianto. “Besok lawan Berylio, belum pernah bermain lawan, optimis saja mainnya, harus lebih fokus dari ini,” pungkasnya.