Hal itu diketahui saat ditemui tim Djarum Badminton di GOR Ari Lasut, Manado, yang merupakan tempat digelarnya Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li-Ning Sulawesi Utara Open 2017.

“Kesibukan saya setelah gak di Cipayung lagi, paling saya di rumah saja, tapi sedikit ada kesibukan lagi nyoba bangun rumah Kos-kosan di Yogyakarta dekat kampus,” kata Richi.

Meski begitu, diakui pemain kelahiran Sleman, 10 Juli 1989 itu jika dirinya disamping sedang merintis usaha membuka kos-kosan, ia pun sedang mencari pekerjaan yang cocok dengannya.

“Sebenarnya saya juga sedang mencari pekerjaan yang cocok dengan saya, karena orang tua menyarankan agar mencari pekerjaan saja, walaupun hati kecil saya tidak terlalu ingin kerja-kerja kantoran gitu, tetapi ya apa salahnya menuruti keinginan orang tua,” ungkapnya.

Ketika ditanya soal masih ingin atau tidak berkarir di dunia bulutangkis, ini jawaban Richi.

“Mungkin sampai saat ini untuk turnamen-turnamen seperti Djarum Sirnas ini saya masih bisa bersaing, tetapi untuk turnamen Internasional saya pun masih bersaiang asalkan harus sungguh-sungguh berlatih lagi. Jadi kalau ditanya masih ingin berkarir di bulutangkis atau tidak kita lihat nanti saja,” pungkas Richi.

Saat berita ini diturunkan, Richi yang kali ini membela klub SGS PLN sedang melakoni laga babak perempat final bersama pasangannya, Riky Widianto (Tjakrindo Masters), baru saja meraih kemenangan atas wakil Hiqua Wima, Marselinus Nanda Dewagraha/Aldika Fanisha Gea dengan 21-17 dan 21-14.