(Sirnas Premier Surabaya 2016) Aldo Oktaviano, Pebulutangkis Muda Kelahiran Tuban Yang Kini Membela Singapura

Aldo Oktaviano
Aldo Oktaviano Pebulutangkis Singapura Kelahiran Indonesia.
Sirkuit Nasional ‐ Created by AH

Surabaya - Ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Premier Li-Ning Jawa Timur Open 2016 yang saat ini sedang berlangsung di Kota Surabaya, memang cukup berbeda dengan seri Djarum Sirnas sebelumnya yang telah sukses digelar di tujuh kota sejak awal tahun 2016 tersebut.

Salah satu yang menarik, hadirnya beberapa peserta dari berbagai negara asing, seperti Singapura. Sebanyak 14 atlet dari Negeri Singa itu turut ambil bagian di turnamen Djarum Sirnas seri pamungkas tahun ini, yang berlangsung di GOR Sudirman dan GOR Suryanaga sejak Senin (14/11) hingga Sabtu (19/11) Mendatang.

Namun sayang, di hari kedua kemarin, Selasa (15/11) seluruh wakilnya tersebut harus kandas dan tak bisa meneruskan perjuangannya di turnamen yang menyediakan total hadiah Rp 285 juta ini.

Dari 14 wakil Singapura yang dikirim ke turnamen kali ini, ternyata satu diantaranya merupakan atlet kelahiran Indonesia. Ia adalah Aldo oktaviano, Aldo merupakan pebulutangkis tunggal putra kelahiran Tuban 11 Oktober 2000 yang saat ini membela Singapura.

Saya sejak kelas satu SMP hijrah ke Singapura sekitar tahun 2012, dan sekarang saya sudah kelas dua SMA, jadi kurang lebih sekitar empat tahun saya sudah tinggal disana,” ungkap Aldo yang dulu pernah berlatih di klub Raharjo.

Ketika disinggung mengapa ia lebih memilih tinggal untuk sekolah dan berlatih bulutangkis disana, ini alasannya.

Ingin lebih baik lagi saja disana, soalnya disana bisa sekolah sambil bulutangkis, jadi seimbang gak harus mengorbankan salah satu. Kebetulan juga ada yang nawarin, jadi saya tertarik,” katanya.

Saat ditanya mengenai bulutangkis di Singapura, Aldo pun mengatakan jika tak jauh berbeda kualitasnya dengan Indonesia. “Di Singapura gak kalah bagus dengan Indonesia bulutangkisnya, cukup diperhatikan juga. Tetapi jika dilihat dari kualitas pemain, memang di Indonesia lebih kuat,” tambahnya.

Prestasi Aldo selama bermukim dan membela bendera Singapura pun cukup baik. Salah satunya ia pernah menjuarai turnamen Internasional Junior yang berlangsung di Singapura. “Selama di Indonesia saya belum pernah juara Nasional bahkan Internasional. Tetapi ketika saya hijrah ke Singapura, prestai saya cukup lumayan, saya pernah juara Internasional Junior disana,” ucapnya.

Ketika diberikan pertanyaan soal pilihannya jika suatu saat dirinya bakal menjadi pebulutangkis handal, bendera manakah yang lebih ingin ia bela, Aldo menjawab “Ya tentu inginnya saya membela bendera Indonesia, tetapi saya pun gak tahu kedepannya bakal kaya gimana, yang jelas saya saat ini statusnya hanya pelajar saja di Singapura, jadi masih warga negara Indonesia. Harapan kedepannya semoga saya bisa terus berprestasi lagi,” pungkas Aldo.

Sayangnya di ajang Djarum Sirnas Premier Jawa Timur Open 2016 kali ini, Aldo yang bersaing di nomor tunggal taruna purtra harus terhenti lebih awal, setelah di babak kedua kemarin, Selasa (15/11) takluk di tangan wakil Victory Bogor, Enggar Paksi Wijaya, dengan kekealahan 21-19 20-22 dan 17-21.