Bertanding di lapangan dua Gelora USM Semarang, kedua pasangan senior ini sama-sama saling menunjukan permainan terbaiknya. Sejak dimulainya laga, kejar mengejar angka sudah terjadi. Namun, Devi/Keshya harus kehilangan game pertama terlebih dahulu setelah kalah tipis 19-21.
Pada game kedua, lagi-lagi kedua pasangan ini menyuguhkan permaina reli-reli panjang, sampai adu setting pun terjadi. Namun, keberuntungan kali ini berpihak kepada Devi/Keshya yang berhasil merebut game kedua itu setelah unggul 24-22.
“Game pertama sempat rame juga tapi harus kalah, karena pas udah enak menyerang, malah gak percaya diri. Game kedua mulai bermain lepas saja, satu-satu dulu tapi berusaha menyerang,” ujar Devi usai laga.
Pada game penentu, pertarungan semakin panas ketika kedudukan kembali imbang 18-18. Padahal, Devi/Keshya sebenarnya sudah unggul jauh terlebih dahulu 18-13 dan malah balik tertinggal 18-20 atas Dian/Nadiya. Meski begitu, Devi/Keshya pun tak putus harapan, dan kembali berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20 sebelum akhirnya gelar juara pun dipastikan Devi/Keshya setelah unggul 22-20 di game ketiga itu.
“Di game penentu alot banget sih sebenarnya, udah gak kuat juga di lapangan. Padahal tadi sempat mimpin 18-13 malah kebalik dulu jadi 18-20, nah pas itu sempat gak percaya diri lagi. Setelah itu saya bilang sama Keshya agar bermainnya gak usah nyerang dulu, main bertahan dulu aja dan sabar soalnya ini kritis banget, gak usah nafsu pokoknya ikutin dulu saja, baru kalau ada kesempatan kita serang lagi.itu kunci kemenangan tadi,” tambah Devi.
Gelar ini merupakan gelar pertama kalinya bagi Devi/Keshya di ajang Djarum Sirnas tahun ini. Diakui Keshya dirinya sangat senang.
“Setelah sekian lama gak pernah juara, akhirnya kami bisa juara lagi, perasaannya senang banget. Ini jadi modal penting bagi kami untuk turnamen berikutnya yang akan kami ikuti. Semoga bisa mempertahankan gelar juara ini,” tutup Keshya ditempat yang sama.
Pada sisi lain, Nadiya Melati mengungkapkan jika kekalahan dirinya dan Dian di pertandingan tadi yakni faktor lawan yang lebih siap di game penentu.
“Tadi di game penentu meskipun kami sudah unggul terlebih dahulu, tetapi lawan terlihat lebih siap dari segalanya. Semoga turnamen berikutnya kami bisa tampil lebih baik lagi,” singkat Nadiya.