Sang “Ratu Sirnas” Hera Desi Ana Rachmawati (PB Mutiara Cardinal Bandung) yang sejak enam seri Djarum Sirnas sebelumnya belum terkalahkan, akhirnya di Seri ketujuh Djarum Sirnas kali ini, harus takluk di tangan Aprilia Yuswandari (PB Semen Gresik).
Bertanding di lapangan empat, pertandingan Aprilia kontra Hera berlangsung alot dan membutuhkan waktu selama 91 menit jalannya pertandingan.
Pada game pembuka, Aprilia mampu mencuri kemenangan terlebih dahulu dengan keunggulan 21-17. Beralih ke game kedua, Hera mampu membalikan keadaan dan tampil lebih agresif. Alhasil, Hera pun mampu menyamakan kedudukan menjadi imbang setelah menang di game kedua dengan 21-13 atas Aprilia.
Sementara di game penentu, perjuangan kedua pemain mantan penghuni Pelatnas PBSI Cipayung ini memang patut diacungi jempol. Reli-reli panjang terus saja terjadi hingga akan berakhirnya laga. Padahal, di game penentu, Hera sudah terlebih dahulu memimpin angka 19-16 atas Aprilia. Akan tetapi, daya juang Aprilia masih belum putus, dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 19-19 dan menjadi 20-20, hingga akhirnya kemenangan dramatis pun dipastikan Aprilia, setelah dirinya unggul tipis 23-21 atas Hera.
“Senang sekali akhirnya saya bisa mengalahkan Hera setelah beberpa kali selalu saja kalah. Gak nyangka juga tadi bisa menang lawan Hera, padahal sebenarnya persiapan untuk turnamen ini sangat kurang karena jarang latihan. Kunci kemenangan tadi sih saya berusaha bermain tahan saja di lapangan, terutama pas ketinggalan dulu di game ketiga. Di game ketiga tadi saya berusaha untuk deketin dulu angkanya pokoknya maksain, dan Hera pun sepertinya sudah sama-sama lelah,” ungkap Aprilia usai laga.
Pada laga final besok, Aprilia akan berjumpa dengan wakil Pertamina Fastron, Febby Angguni. “Besok ketemu Febby semoga bisa bermain maksimal, karena saya masih belum puas dengan hanya mencapai semifinal. Semoga besok hari saya untuk meraih gelar juara Sirnas yang pertama kalinya tahun ini,” tutup Aprilia.