Segala persiapan sudah dilakukan semaksimal mungkin oleh pihak panitia pelaksana demi suksesnya acara tersebut. Walaupun persiapannya tergolong singkat yakni dua minggu sebelum acara, tapi pihak panitia pelaksana mengaku selalu siap memberi yang terbaik.
"Persiapannya kita cuma dua minggu, sebisa mungkin kita maksimalkan agar bisa memberikan yang terbaik. Terutama kita sebagai panitia pelaksana harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik," ujar Ubuh Bunjamin sebagai panitia pelaksana bidang umum.
Dengan dipercayanya Kota Tasikmalaya sebagai tuan rumah Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Li-Ning Premier Jawa Barat Open 2018 tidak membuat pihak panitia pelaksana kesulitan. Apalagi perhelatan ini adalah perhelatan paling tinggi dari perhelatan Djarum Sirkuit Nasional lainnya. Sehingga segala sesuatunya harus dimaksimalkan.
"Alhamdulillah bisa dipercaya sebagai tuan rumah sirnas Jabar, dari dulu kan hanya wacana saja bakal digelar di Tasik, dan tahun sekarang kita dipercaya sebagai tuan rumah dan langsung ke level yang lebih tinggi dari sirnas lainnya," tambah Ubuh.
Selain persiapan, antusias dari masyarakat pun menjadi harapan pihak panitia pelaksana agar, masyarakat sekitar bisa mengetahui acara besar seperti ini dan bisa menyaksikan langsung para juara bisa berlaga tanpa harus dipungut biaya untuk menyaksikannya.
"Saya harap warga masyarakat Tasikmalaya bisa berpartisipasi pada event besar ini dan kita tidak ada pungutan untuk yang ingin nonton acara ini alias gratis," ucap Ubuh.
Dengan diadakannya acara sebesar ini, selain untuk mencari bibit juara baru, pihak panitia berharap pemerintah Kota Tasikmalaya bisa memperhatikan bidang olahraga khususnya cabang olahraga bulutangkis.
"Kita juga berharap dengan menjadi tuan rumah pada event besar ini, pemerintah Kota Tasik bisa lebih memperhatikan pada bidang olahraga khususnya cabang bulutangkis," pungkasnya.