Meskipun jadi unggulan pertama di nomor ganda campuran taruna, keduanya baru sekali meraih hasil maksimal di Manado, Juli 2013 lalu. Selebihnya di lima seri lainnya, Balikpapan, Lampung, Jakarta, Bandung dan Medan, Tegar/Zakia belum mencapai targetnya.
“Di Balikpapan dan Bandung masuk final, Lampung sampai semifinal, Jakarta di 16 besar dan terakhir Medan masuk delapan besar, Sekarang, di Bali ingin jadi juara pastinya,” sebut Tegar.
Menjadi unggulan teratas pun membawa beban sendiri pada pasangan klub AUFA Kalimantan Selatan itu. Permainan di lapangan jadi tidak lepas karena takut malu kalau tidak tampil sebagai juara. Hal itu jadi momok yang menakutkan bagit keduanya.
“Mending tidak usah masuk seeded biar mainnya lebih lepas. Soal hasil, menang atau kalah belakangan yang penting main bisa lepas dan maksimal,” sebut Tegar.
Pada pertandingan pertamanya di Djarum Sirnas Bali Open 2013, Tegar/Zaskia melaju dengan mulus usai mengalahkan pasangan Mutiara Bandung Tomy Al-Fajar/Setyowati Nur Utami 21-16, 21-14 di GOR Lila Bhuana, Kamis (10/10). Dalam perebutan tempat di babak perempat final, Tegar/Zaskia akan berhadapan dengan pemain SGS Bandung, M Aries/Dini Fitri.