"Kami sudah berusaha mencari alternatif kota lain, yaitu Bandung dan Palembang. Tapi, GOR di Bandung kurang memadai. Kapasitas penontonnya kecil dan lapangan tidak terlalu luas. Sedangkan di Palembang, meskipun kondisi GOR-nya mirip Surabaya, namun antusias penontonnya masih kalah jauh," papar Direktur Superliga, Yoppy Rosimin.
Djarum Superliga Badminton sendiri telah menjadi agenda resmi PBSI. Ajang turnamen bergengsi ini pertama kali digelar tahun 2007 dan yang kedua terlaksana tahun 2011.
"Superliga akan diadakan tiap dua tahun sekali di tahun ganjil. Event ini terlewat di tahun 2009 karena jadwal PBSI sedang padat, banyak event yang berlangsung saat itu," ungkap Kabid Pengembangan PB PBSI, Basri Yusuf.
Ia pun berharap pelaksanaan Djarum Superliga Badminton tahun ini dapat menggairahkan perkembangan bulutangkis Indonesia dan lebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya.