Gita apresiasi penyelenggaraan Djarum Superliga 2014

Superliga ‐ Created by

KEMERIAHAN ajang Djarum Superliga memang selalu bisa memikat para pecinta bulutangkis dari berbagai kalangan. Sejak pertama kali di gelar pada 2007 lalu di Jakarta hingga penyelenggaraan keempat, di Surabaya tahun ini, Djarum Superliga selalu dipadati oleh pecinta bulu tangkis mulai dari anak muda hingga orang tua.

Hal tersebut yang sangat diapresiasi oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan. Usai menyerahkan penghargaan Most Valuable Player (MVP) PBSI kepada Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan senilai Rp 1 Miliar, Gita menilai tiap tahunnya banyak peningkatan yang terjadi di kejuaraan ini. Bukan hanya meningkat dari segi antusiame penonton, tapi juga dari segi peserta. Namun, yang terpenting, kata Gita bukan hanya melihat ada peningkatan semata, namun bagaimana ke depannya, menjaga kualitas Superliganya itu sendiri. Pasalnya, kejuaraan ini dinilainya ibarat "Liga Champion" seperti di sepak bola, dimana berisikan klub-klub top dunia.

Peningkatan media penyelenggaraan menjadi tiap tahun dari dwi tahunan pun dianggapnya sebagai bentuk komitmen penuh Djarum untuk meningkatkan bulutangkis Indonesia, yang mana sejalan dengan program PBSI. Peningkatan yang begitu terlihat sepanjang penyelenggaraan adalah dengan meningkatnya jumlah peserta putri tiap tahunnya.

Tapi, masalah yang sedang dihadapi saat ini adalah minimnya klub putri yang berkomitmen ikut serta di Superliga. Karena itu dengan meningkatnya jumlah peserta putri dari 8 tim menjadi 10 tim saat ini, dia berharap semoga bisa memicu klub-klub putri di Indonesia untuk bisa bergabung tahun depan.
"Untuk tahun ini, pembinaan dan kaderisasi pemain putri menjadi fokus PBSI. Karena kita ingin meletakan pondasi untuk jumlah lantai lebih banyak, seperti Cina. Merata kekuatannya di setiap sektor," ucap Gita.


Tagih komitmen
Sementara itu, pihak penyelenggaran akan menagih komitmen tim-tim besar seperti Tangkas Jakarta, Jaya Raya Suryanaga yang seharunya merupakan tim tuan rumah, dan SGS Elektric Bandung untuk keikutsertaan mereka di ajang ini tahun depan.

Pasalnya, konsep awal Djarum Superliga ini timbul atas komitmen mereka untuk memberikan kesempatan kepada para pemain klub untuk bisa mengaktulisasikan hasil latihan mereka selama ini dengan menghadapi tim luar negeri. "Ini berawal dari wacana tidak semua pemain klub bisa mendapatkan pengalaman dikirimkan ke turnamen di luar negeri, makanya kita buat Superliga untuk bisa memberikan pengalaman bermain buat mereka. Tapi pada perjalanannya kondisinya berubah, ada kendala di masing-masing klub. Makanya selesai ini, kita akan berbicara lagi dengan klub-klub yang sudah berkomitmen tersebut, karena ini adalah tanggung jawab bersama," tutur Direktur Superliga, Achmad Budiharto.**