Jumat (8/2), DBL Arena Surabaya jadi saksi kehebatan tim putri Jaya Raya Jakarta. Tak mudah untuk mencapai juara. Perjuangan keras bersimpuh keringat dilakoni Adriyanti Firdasari dkk setelah dua kali gelaran Superliga hanya menjadi runner up.
Bellaetrix Manuputty menjadi penentu kemenangan. Butuh tiga game menegangkan untuk bisa keluar sebagai juara.
"Di game ketiga pelatih bilang, tenang. Saya jadi lebih tenang dan fokus," ucap Bella usai pertandingan.
Senang bukan kepalang. Itu yang dirasakan Bella karena bisa menyumbangkan poin sekaligus mengantarkan klubnya menjadi juara.
Disinggung soal kunci kemenangan, Bambang Supriyanto, sang pelatih menyebut ia menekankan untuk bisa mencuri poin di tiga partai pertama. Sebab, di situlah kekuatan utama Unisys. Keyakinannya menurunkan Firda menjadi tunggal kedua dan Bella ketiga juga menjadi strategi jitu.
Menurunkan Firda penuh resiko. Dalam dua kali penampilannya, Firda tak bermain bagus. Sementara Bella diyakini Bambang lebih punya pengalaman ketimbang Aya Ohori.
"Diberikan kepercayaan main di final berarti saya harus membayar kepercayaan pelatih dan tim. Jadi, saya harus menang," ujar Firda.
Sebagai sang juara, Jaya Raya Jakarta berhak atas hadiah uang sebesar Rp 400 juta. Soal bonus dari klub, jangan ditanya.
"Biasanya kalau hasilnya bagus yayasan (Jaya Raya) memberikan ucapan terima kasih," tutup Bambang.
Sementara itu, Unisys Jepang yang meraih runner up berhak atas uang sebesar Rp 200 juta. Sedangkan PB Djarum di peringkat ketiga meraih Rp 125 juta.