Prestasi Jaya Raya pada perhelatan Djarum Superliga sejak 2007 lalu hingga saat ini cukup stabil, dari empat kali penyelenggaraan, mereka selalu masuk ke babak final dan berhasil menjadi juara dalam dua tahun ini.
Pada partai final tadi, kendati tidak diperkuat tunggal pertamanya Minati Minatsu karena harus kembali ke Jepang kemarin, Jaya Raya tetap tampil solid. Pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang turun di partai keempat, menjadi penentu kemenangan tim Jaya Raya. Ganda peringkat 10 dunia ini menumbangkan Ayane Kurihara/Naru Shinoya dengan cukup mudah 21-10, 21-13 dalam waktu 35 menit.
Dua tambahan angka lainnya dihasilkan oleh tunggal pertama dan tunggal kedua Jaya Raya. Busanan Ongbungprungpan menang rubber game 21-13, 14-21, 21-7 dari Sayaka Takahashi dan Bellaetrix Manuputty membungkam Shizuka Uchida 21-9, 21-10.
Satu-satunya angka yang hilang adalah dari Pia Zebadiah/Rizky Amelia. Pasangan nomor tujuh dunia ini kalah bersaing dengan pasangan dunia lainnya, Ayaka Takahashi/Misaki Matsumoto dengan skor 11-21, 17-21.
Mengomentari kekalahan mereka Manajer Jaya Raya, Imelda Wiguna menuturkan bahwa memang lawan yang dihadapi Pia/Rizky ini bukan lawan main-main, karena Ayaka/Misaki merupakan ganda peringkat empat dunia. "Terlebih lagi catatan Pia/Rizky jika berhadapan dengan ganda Jepang ini memang tidak bagus. Mereka belum pernah menang sekali pun dari lima pertemuan keduanya. Tapi mereka sudah berusaha memperbaiki di game kedua," ujar Imelda.
Meskipun begitu, tapi dirinya mengaku sangat puas dengan hasil yang diperoleh timnya. Terlebih lagi karena apa yang mereka raih tersebut melalui kerja keras. "Untuk menuju juara kali ini tidak mudah. Banyak kendala yang harus dihadapi. Karena jika ingin menggunakan pemain asing maka saya inginnya tidak setengah-setengah. Ini merupakan komitmen kami untuk mendukung semua program PBSI," katanya.
Berbeda dengan tahun lalu, kunci kemenangan timnya tahun ini, menurut Imelda, dikarenakan adanya Greysia Polii, pemain ganda putri. Greysia tahun lalu tidak memperkuat tim karena sedang mengalami cedera bahu. "Tahun ini kita ada Greysia. Kehadirannya membuat kita jauh lebih tenang. Sebagai pemain senior, dia bisa memback-up anak-anak full. Jadi penyemangat bagi tim," imbuhnya.
Bukan hanya Greysia yang membuat timnya lebih kuat tahun ini, penampilan Busanan yang meningkat pesat dari tahun lalu pun, dianggapnya menjadi salah satu kunci kemenangan mereka. "Penampilannya sangat meningkat pesat dari tahun lalu, dia merupakan salah satu pemain yang sangat gigih dan kami semua sayang kepadanya," tutur Imelda menambahkan.
Busanan sendiri mengaku sangat senang bisa kembali memperkuat Jaya Raya untuk kedua kalinya. Dia menilai bahwa kehadirannya hanya melengkapi tim yang memang dilihatnya sudah memiliki komposisi pemain yang bagus. "Kita menang karena kami memiliki tim yang bagus. Saya senang dan merasa dianggap menjadi bagian dari tim. Terima kasih untuk semua pengalaman ini," ucapnya.
Sementara itu pelatih Unisys, Hajime Komiyama mengaku timnya "sakit hati" atas kekalahan mereka kembali oleh Jaya Raya. Targetnya untuk bisa menekuk sang juara bertahan 3-0 langsung tidak bisa diwujudkannya. Dia sendiri mengaku kaget timnya gagal memetik angka penuh di sektor tunggal yang dimainkan di tiga partai pertama. Pasalnya, dia mengaku tiga tunggalnya sudah menunjukkan kemajuan dalam bermain, tapi ternyata lawan lebih bagus mainnya.
"Sangat sulit ternyata untuk bisa mengutarakan alasan mengapa kami kalah. Tapi memang secara kemampuan kami berimbang. Karena jika melihat materi, menang kalah buat kami sudah biasa. Mungkin dipertemuan selanjutnya kami yang akan menang," tukasnya. **