Sebanyak 33 personel diturunkan. Mereka dibagi dalam delapan pos yang dianggap penting untuk diamankan. Maklum, selain pemain lokal, pemain berkelas internasional serta pejabat-pejabat penting juga artis papan atas hadir menyaksikan liga bulutangkis terbesar di Indonesia itu.
"Tugas kami ya menjaga, mengamankan, mengatur rule penonton juga pemain serta penjagaan di tiketing," ucap Miftahul Efendi, Koordinator Lapangan Big Force Guard.
Sesuai dengan permintaan pihak acara Djarum Superliga 2013, yakni jangan sampai orang yang tidak berkepentingan masuk dan mengganggu berlangsungnya acara.
Terkesan ketat, seram dan sangar, memang. Tapi apa yang dilakukan bapak-bapak penjaga keamanan ini tak lain ingin membuat semua yang hadir merasa nyaman selama berada di DBL Arena.
"Kami bahkan tahu, mana penonton yang beli tiket mana yang masuk gratis. Semua terlihat dari gerak-gerik mereka selama berada di venue," tambah Efendi.
Kalaupun ada hal yang tidak diinginkan terjadi, Efendi menegaskan, pihaknya tidak akan menanggapinya dengan tindakan kekerasan. Semua bisa selesai dengan jalan persuasif.
"Kami menjalankan semuanya sesuai prosedur. Kalau ada yang melenceng ya kami tanya, kami tegur," sebutnya.
Pengalaman Efendi bersama Big Force Guard sudah cukup lama, yakni sejak 2003 silam. Tak hanya event olahraga, konser musik bahkan acara-acara kenegaraan pernah dilakoni. Jadi, mereka paham bagaimana mengatasi hal-hal yang terjadi atau kemungkinan terjadi.