Dulu, keduanya pernah menjuarai ajang China Master Super Series 2007, Indonesia Open Super Series 2008, dan merebut emas SEA Games 2007.
Pada dua laga penyisihan Grup X, Liliyana dua kali dipasangkan dengan partner yang berbeda, yakni Meiliana Jauhari dan Melati Daeva. Hasilnya, kendati sudah lama tidak bermain di sektor ganda putri, namun penampilannya sangat memuaskan. Begitu juga Vita, dipasangkan dengan Rosyita Eka Putri Sari dalam dua penampilan, mereka selalu membabat habis lawan-lawannya dengan hasil straight game.
Kehadiran mereka juga menjadi momok menakutkan bagi para lawan-lawan Djarum, bahkan pelatih Renesas Japan, Karel Mainaky sempat mengaku bahwa dengan kehadiran kedua pemain senior ini, Djarum memiliki keunggulan tersendiri dan menjadi salah satu klub yang wajib di waspadai di Superliga ini.
Bukan hanya Renesas, namun ancaman kedua pemain ini begitu kuat hingga tim juara bertahan Jaya Raya pun sangat mewaspadai kedua pemain senior tersebut. "Djarum merupakan tantangan terberat bagi kami, karena mereka memiliki faktor Liliyana. Bersama Vita Marissa, mereka memberikan pengaruh yang sangat besar untuk timnya. Karena ini pertandingan beregu, maka tensinya akan terasa sangat besar," ucap Manajer Jaya Raya, Imelda Wiguna.
Sayangnya melawan Renesas Japan pada laga ketiga babak kualifikasi Grup X, pagi ini (5/2/2014), Djarum harus menelan pil pahit. Menghadapi unggulan keenam, Djarum kalah tipis 2-3Djarum kehilangan tiga poin dari tiga partai terakhir, Ana Rovita gagal mengatasi Ayumi Mine 16-21, 10-21, Vita Marissa/Rosyita Eka Putri Sari tumbang di tangan Miyuki Maeda/Reika Kakiiwa 20-22, 22-20, 18-21, dan Dinar Dyah Ayustine dihempaskan Yuki Fukushima 11-21, 14-21.
Dua poin kemenangan Djarum sendiri datang dari Febby Angguni yang menang 22-20, 15-21, 21-19 atas Kana Ito dan Liliyana/Melati yang menundukkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota 21-16, 21-13.