Kemenangan pasangan Lee Yong Dae/Fajar Alfian itupun menjadikan skor antara Musica Champions dan Djarum Kudus untuk sementara imbang 1-1.
Duet atlet pemain nomor satu dunia ganda putra asal Korea selatan dengan atlet muda binaan Pelatnas PBSI Cipayung itupun mampu memukau penonton yang hadir di GOR Lila Bhuana yang menjadi tempat penyelenggaran turnamen dengan total hadiah 200 ribu dollar itu.
Pasalnya, sejak dimulainya game pertama, kedua pasangan itu mampu menciptakan permainan kelas dunia.
Sempat kecolongan di game pertama dengan kekalahan 16-21 dari Ahsan/Berry, Lee Yong Dae/Fajar Alfian mampu bermain gemilang di game kedua dan mampu mencuri game tersebut dengan skor 21-14.
Penampilan Fajar Alfian sendiri menjadi sorotan dipertandingan tadi. Pemain muda yang baru tahun lalu itu dipanggil ke Pelatnas PBSI Cipayaung, mampu tampil percaya diri berpasangan dengan pemain top dunia sekaligus melawan seniornya di Pelatnas.
Kepercayaan dirinya dipertandingan tadi, membawa dirinya dan Lee Yong Dae memastikan satu poin kemenangan bagi Musica Champions Kudus usai menang di game penentu 21-15 atas Ahsan/Berry.
“Motivasi dilapangan tadi sangat tinggi karena melawan senior, saya tidak merasa beban bertanding. Dan juga Lee Yong Dae sering memberikan arahan bermain di pertandingan tadi, itu yang menjadikan kunci kemenangan bagi kami di pertandingan tadi,” Ungkap Fajar.
Dengan demikian skor pertandingan final antara Djarum Kudus VS Musica Champions pun untuk sementara imbang 1-1 setelah sebelumnya Djarum Kudus berhasil meraih poin kemenangan pertama dari Son wan Ho yang berhasil mengalahkan Simon Santoso.
Tengah berlangsung partai ketiga tunggal putra kedua yang mempertemukan Dionysius Hayom Rumbaka (Djarum Kudus) VS Lee Hyun Il (Musica Champion).