Sebagian penonton yang baru saja tiba sore tadi, harus menerima kekecewaan karena tiket yang disediakan panitia sudah habis terjual. Seperti halnya gadis yang mengaku asli kelahiran pulau dewata Bali yakni Puspita, mengaku menyesal tiba terlalu sore di GOR Lila Bhuana.
“Sayang sekali saya tidak kebagian tiket hari ini. Padahal sudah semangat dari rumah untuk bisa menonton pertandingan Djarum Superliga hari ini. Untuk besok, mungkin saya harus datang lebih pagi,” Ungkap Mahasiswa Psikologi Universitas Udayana tingkat akhir itu.
Gadis yang mengidolakan Hendra Setiawan itu berharap tim yang dibawa oleh sang idolanya yakni Jaya Raya jakarta, bisa mampu menjadi juara di Djarum Superliga kali ini. “Semoga tim jagoan saya yakni Jaya Raya Jakarta, bisa menjadi juara di Djarum Superliga kali ini,” tambahnya.
Sementara itu, membludaknya penonoton di hari kelima ini, tidak diprediksikan sebelumnya oleh pihak panitia. Hal itu diakui oleh Ngurah Bandkel yang merupakan Kordinator Panitia Lokal Djarum Superliga Badminton 2015.
“Membludaknya penonton ini tidak sesuai prediksi kami sebelumnya. Dan untuk besok hingga akhir pelaksaaannya turnamen ini, untuk mengantisipasi penonton yang tidak kebagian tiket, kami akan menyediakan sebanyak 20 televisi yang menayangkan secara langsung pertandingan di dalam arena yang disebar di luar GOR Lila Bhuana. Dan jika cuaca memungkinkan, kami akan memasang LED di pelataran parkir,” Ujarnya.
GOR Lila Bhuana yang bertempat di kota Denpasar, Bali itu mampu menampung sebanyak 2.000 penonton. Dan panitia hanya menyediakan 1.600 tiket perharinya yang di jual Rp.5.000 untuk babak penyisihan, dan Rp.20.000 untuk semifinal dan final.