Perhelatan Superliga memang menjadi bagian dari pembinaan atlet melalui klubnya masing-masing. Tak ayal, jika pihak penyelenggara akan merumuskan cara agar Superliga bisa hadir setahun sekali. Hal itu disebutkan Gita Wirjawan, Ketua Umum PB PBSI kepada wartawan, Jumat (8/2). Hal itu pun diamini langsung Yoppy Rosimin selaku Direktur penyelenggara.
Respon positif pun mengalir dari para pemain. Salah satunya datang dari Simon Santoso, pemain PB Tangkas Specs Jakarta. "Ya bagus dong kalau setahun sekali. Persaingannya bisa semakin ketat. Siapa tahu nanti klub-klub luarnya banyak yang ikut, kan hadiahnya jadi bisa lebih besar, buat motivasi pemain," sebut Simon.
Sebagai induk yang mengayomi para pemain bulutangkis, PB PBSI punya kewajiban untuk mendukung dan memfasilitasi hal itu. Gita yang juga merupakan Menteri Perdagangan itu berharap nantinya, Superliga bisa diadakan di daerah-daerah lain di Indonesia.
"Superliga itu jadi salah satu liga terbesar setelah Sirkuit Nasional. Semakin sering kegiatan seperti ini diadakan, kualitas pemain dan prestasi atlet seiring juga akan meningkat," sebut Gita.
Untuk itu, usai penyelenggaraan Djarum Superliga 2013, pihak penyelenggara akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Selain membahas soal rencana diadakannya Superliga setahun sekali, tata evaluasi soal regulasi, mutasi pemain juga jadi topik pembahasan.
"Kami menampung aspirasi dari seluruh kota yang ingin menggelar ajang semacam ini. Gunanya untuk pemerataan. Semangat itu pastinya akan kami dukung," tutup Gita.