Tim PB Mutiara Cardinal memastikan tiket final setelah di laga semifinal yang berakhir sore tadi, Jumat (23/2) mampu menang tipis 3-2 atas PB Tjakrindo Masters.
"Hasil semifinal tadi memang sesuai prediksi sebelumnya sih bakal menang 3-2, mungkin tadi sempat khawatir di partai terakhir tunggal ketiga, yang mana kita menurunkan Hera (Desi Ana Rachmawati). Akan tetapi kami optimis saja dengan pengalaman yang dipunya oleh Hera, dan akhirnya dia bisa membuktikannya," ungkap Umar Djaidi selaku manajer tim PB Mutiara Cardinal.
Lolos ke final Djarum Superliga Badminton kali ini, menjadi prestasi tersendiri bagi PB Mutiara Cardinal. Untuk pertama kalinya, mereka bisa melaju ke final tanpa pemain asing. “Ini baru pertama kali ke final dengan kekuatan pemain sendiri. Kami mulai ikut superliga di tahun 2007, dan akhirnya 10 tahun kami menunggu, kami bisa ke final dengan kekuatan pemain sendiri,” tambahnya.
Mengenai laga final yang akan digelar besok (25/2) siang mulai pukul 12.00 WIB, Umar menuturkan bahwa peluang di tiga partai nomor tunggal masih 50:50, sementara kekuatan ganda ia mengakui PB Berkat Abadi lebih unggul.
“Peluang tunggal masih 50:50, di ganda kami masih berat. Peluangnya kami 45 mereka 55 tapi kami akan coba di lapangan. Di nomor tunggal pun, kami tidak tahu apakah nanti Hanna akan diturunkan atau tidak, karena tadi ada sedikit cedera. Kami akan lihat bagaimana kondisi dia nanti, sementara di ganda kami pun akan kembali berunding dengan pelatih,” tambahnya.
Umar pun menuturkan bahwa kondisi atletnya saat ini dalam keadaan solid dan kompak. “Anak-anak terlihat lebih nyaman main di klub, mereka terlihat nyaman dengan kondisi di dalam tim meskipun mungkin keadaan tim kami berbeda dengan klub lain. Dan untuk di final nanti, saya rasa mereka akan memberikan yang terbaik untuk klub yang telah membesarkan mereka,” pungkasnya.