Kendati tertinggal dari pasangan Renesas, Reika Kakiiwa/Yuki Fukushima, 23-21 di game pertama, Vita/Meiliana melesat di game kedua. Mereka memaksa rubber dengan kedudukan sementara 21-15.
"Pada game pertama Vita/Meiliana salah strategi. Menghadapi ganda Jepang yang bermain ulet tidak bisa menggunakan tenaga terlalu besar. Mereka bisa mengatur serangan dan variasi bola," jelas Fung Permadi, pelatih.
Semakin menemukan jenis permainannya, Vita/Meiliana yang baru pertama kali dipasangkan kian melesat. Game ketiga sekaligus penentu gelar kemenangan direbut, 21-18.
"Sebenarnya tidak, sulit berpasangan dengan Meliana. Kami mau menunjukkan permainan terbaik kami, supaya yang junior juga bisa melihat, walaupun sulit dan tertinggal kami masih bisa fight," jelas Vita.
Dengan hasil meraih peringkat tiga, Djarum tak lantas puas. Sebab, hasil itu tidak sesuai dengan target yang dipasang sebelumnya.
"Tidak puaslah belum menjadi juara," tegas Vita.
"Lebih tidak puas lagi karena klub dari luar negeri itu turun dengan pemain murni klub mereka dan kita masih mengandalkan pemain luar, masih kalah pula," beber Fung.