Tampil di rumah sendiri, Hendra/Ahsan seolah tak mau mengecewakan bangsa Indonesia dan bermain menekan sejak game pertama. Hanya butuh waktu 37 menit untuk Hendra Setiawan/Mohammad mengalahkan Liu Xiaolong/Qiu Zihan. Kemenangan ini tentunya akan menjadi kado istimewa dari Hendra/Ahsan untuk Indonesia yang berulangtahun ke-70, besok (17/8).
"Hari ini kami bisa bermain lepas dan menekan sejak awal pertandingan. Alhamdulillah, kami bisa mempersembahkan gelar juara dunia untuk kado HUT Indonesia besok (17/8)," kata Mohammad Ahsan saat press conference.
"Ini gelar juara dunia kedua kami. Tentunya sangat senang dan bangga bisa menjadi juara dunia dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di negara sendiri," sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan Hendra Setiawan. Baginya, ini menjadi gelar juara ketiga. "Saya belum kepikiran mau main bulutangkia sampai kapan. Yang jelas saya berusaha memberikan yang terbaik buat Indonesia," ujarnya.
Hendra melanjutkan, usai Kejuaraan Dunia ini, mereka akan mempersiapkan diri jelang Jepang Open dan proyeksi Olimpiade Brasil 2016 mendatang. Meski demikian, baik Hendra maupun Ahsan, sama-sama ingin merayakan kemenangannya terlebih dahulu bersama keluarga masing-masing.
"Jangka pendeknya, kami langsung mempersiapkan diri untuk Jepang Open dan Korea. Persiapan jangka panjangnya ya olimpiade. Tapi saya mau minta libur dulu sekitar dua hari, kalau boleh sih tiga hari. Saya ingin berkumpul bersama anak-anal dan istri di rumah," tandas Hendra kemudian tersenyum.
Selamat Hendra/Ahsan. Gelar juara ini menjadi kado istimewa untuk HUT RI ke-70. Sukses terus bulutangkis Indonesia.