Alvin & Rehan Lalui Pertarungan Tiga Game

Mochamad Rehan Diaz
Mochamad Rehan Diaz. (Foto: PBSI)
World Junior Championship ‐ Created by AH

Partai sengit juga tersaji di laga babak keempat nomor tunggal putra di ajang Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Badminton Championships 2017 yang berlangsung sore tadi, Rabu (18/10) di GOR Among Rogo, Yogyakarta.

Dimana dua tunggal putra Indonesia yang masih tersisa, akhirnya mampu memenangkan pertarungan atas lawan-lawannya. Kemenangan pertama diraih oleh Alberto Alvin Yulianto. Menghadapi wakil Moldova, Cristian Savin, akhirnya Alvin mampu menyudahi pertarungan tiga game dengan kemenangan 21-12, 10-21, dan 21-9.

Tadi sempat kehilangan fokus di game kedua, dia merubah mainnya tidak seperti di game pertama. Saya di game pertama berani bermain mendorong bola, dan lawan gak berani spekulasi. Nah di game kedua itu saya dorong-dorong dan dia sudah siap antisipasi, jadi saya balik keserang. Game ketiga saya rubah lagi, depannya saya atur jangan terlalu banyak dorong,” ungkap Alvin usai laga.

Selang beberapa menit, kemenangan pun berhasil diraih oleh wakil tunggal kedua Merah Putih, Mochamad Rehan Diaz atas lawannya, Oscar Guo, dari New Zealand. Usai bertarung sengit selama tiga game, Rehan menang 22-24, 22-20, dan 21-11.

Game pertama saya di akhir-akhir laga saya masih ragu-ragu pas poing-poin kritis, jadi banyak melakukan kesalahan sendiri. Game kedua juga sempat kecolongan karena dia asalnya lambat mengikuti permainan saya, tetapi tiba-tiba menaikan tempo menjadi cepat dan membuat saya kaget. Dan kunci kemenangan di game kedua dan terakhir saya nahan-nahan saja bikin lari dia, soalnya kelihatannya sudah kelelahan,” kata Rehan.

Pada babak 16 besar besok, Kamis (19/10) Avin sendiri akan berjumpa dengan Kodai Naraoka dari Jepang. Sedangkan Rehan akan berjumpa dengan wakil India, Lakshya Sen.

Berani mainnya saja, siap capek soalnya pemain Jepang kuat-kuat. Terus juga saya ingin balas kekalahan, karena tiga tahun lalu pernah kalah dari Kodai,” tegas Alvin.

Buat besok harus lebih yakin dan siapin kondisi. Evaluasinya harus lebih yakin di poin-poin kritisnya,” pungkas Rehan.