"Gregoria memang beban terlalu berat kalau saya lihat jadi kurang bisa bermain lepas. Dia juga merasa tidak puas dengan penampilannya," tuturnya, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Sabtu (30/9) siang WIB.
"Untuk Apri/Fadia dan Putri, mereka sudah berjuang. Walau kalah tapi ini harus menjadi keyakinan bahwa sebenarnya kemampuan mereka sudah seimbang, sudah satu level. Hanya kalah pengalaman," Rionny, menjelaskan.
Tim beregu putri Indonesia harus menelan pil pahit di ajang Asian Games edisi ke-19 tersebut. Mereka tersisih di babak delapan besar yang digelar di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Jumat (29/9). Gregoria dan kawan-kawan kalah dari tuan rumah China dengan skor 0-3.
"Pastinya kita tidak puas dengan hasil ini tapi saya langsung meminta anak-anak untuk menjadikan ini sebagai pelajaran besar dan motivasi agar tidak terulang di nomor perorangan nanti," demikian Rionny.
Di beregu putri, Rionny mengakui, lawan lebih berpengalaman. Namun, perjuangan keras sudah diberikan Gregoria Mariska Tunjung, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Putri Kusuma Wardani. "Gregoria memang beban terlalu berat kalau saya lihat jadi kurang bisa bermain lepas. Dia juga merasa tidak puas dengan penampilannya," tuturnya.
"Untuk Apri/Fadia dan Putri, mereka sudah berjuang. Walau kalah tapi ini harus menjadi keyakinan bahwa sebenarnya kemampuan mereka sudah seimbang, sudah satu level. Hanya kalah pengalaman," Rionny, menjelaskan.