Lewat pertarungan tiga gim, Saut tampil sabar untuk melakoni pertarungan seru ini. Dia pun akhirnya mampu menggusur wakil tuan rumah yang ditempatkan sebagai unggulan keempat tersebut dengan skor 14-21, 21-16, 21-15.
"Puji Tuhan tentunya saya sangat bersyukur dan senang atas kemenangan kali ini, karena dia juga ranking-nya di atas saya dan umurnya juga lebih tua. Tadi pertandingannya juga berjalan sengit dan menegangkan. Tetapi saya sangat menikmati jalannya permainan," ujar Saut, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Lebih lanjut Saut mengungkapkan, kunci kemenangannya atas Lee Shun Yang adalah berkat dirinya bermain sabar dan tenang. Apalagi, karakter kok termasuk lambat. "Tadi saya sudah mengeluarkan seluruh kemampuan, termasuk menerapkan strategi bermain sabar. Kendati menang, masih banyak yang harus dipelajari dari permainan tadi," tambah Saut.
Selain itu, Syabda juga tampil prima untuk maju ke perempat final. Unggulan kedelapan ini pun harus berjuang tiga gim sebelum berhasil mengandaskan harapan pemain Malaysia, Justin Hoh, 14-21, 21-17, 21-17. "Tadi pertandingan cukup ketat karena lawan juga cukup bagus. Dia punya serangan yang bagus. Tadi gim pertama, saya kurang siap mengantisipasi serangan dia," jelasnya.
"Kunci kemenangan tadi, saya lebih bermain sabar, mengantisipasi serangan lawan dan banyak menyerang dari permainan net. Meskipun begitu, tadi saya juga cukup banyak mati sendiri dan kurang konsisten kalau sudah unggul poin," demikian Syabda.