"Rasanya senang sekali bisa masuk final, soalnya targetnya bisa juara di sini. Sebenarnya di gim pertama dan kedua awal-awal, kita masih terbawa pola permainan lawan yang lambat. Setelah itu kita coba mempercepat tempo dan lebih nekat," jelas Rehan melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Tadi permainan kita kurang sabar ya masih terlalu terburu-buru. Pemain putrinya kan sudah berpengalaman dan dia servisnya delay terus jadi itu yang berbahaya," Lisa, menambahkan.
Di partai final, unggulan pertama ini ingin bermain maksimal karena lawan tidak mudah dan seimbang. "Harapan kita pastinya mau juara tapi besok main lepas saja. Tidak usah berpikir menang kalah, yang penting maksimal karena lawan juga seimbang," tutur Rehan.
"Persiapan untuk final terutama fokus ya sama kondisi. Kita cuma mau berikan permainan yang terbaik saja. Urusan menang atau kalah belakangan, yang penting semangat tidak mau kalahnya," kata Lisa.
Selain dua pasangan ganda campuran, Indonesia juga meloloskan satu ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi ke laga pamungkas. Ana/Tiwi ke final usai menang 21-9, 21-12 atas pasangan Lui Lok Lok/Ng Wing Yung asal Hong Kong China. Selanjutnya, Ana/Tiwi akan menantang unggulan pertama asal Thailand Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.