"Sebatas memberi masukan ke pelatih dan atlet soal apa yang perlu dilakukan. Intinya memberikan kesadaran bagi para atlet bahwa latihan, kedisiplinan, konsentrasi, dan fokus harus menjadi sebuah kebutuhan. Intinya itu," ungkap Christian saat ditemui di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Antara melaporkan, tugas pokok Christian adalah pendampingan untuk seluruh sektor. Sedangkan arahan-arahan teknik, fisik, dan non-teknis, tetap menjadi ranah tim pelatih. "Ya tugasnya mirip dengan konsultan, mendampingi hampir semuanya. Memastikan pelatih menyampaikan program latihannya dengan baik, lalu juga menyampaikan tugas-tugas atlet seperti apa," ungkap pria berusia 73 tahun yang namanya telah masuk dalam daftar Badminton Hall of Fame oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia pada 2001 itu.
Namun, Christian itu menampik anggapan jika penarikan dirinya ke PP PBSI akibat banyaknya sorotan kepada lembaga tersebut, setelah tak bisa menyumbang prestasi dalam sejumlah turnamen belakangan ini. "Tidak, ya. Karena memang harus diakui bahwa lawan-lawan sekarang jauh lebih siap dan sepertinya mereka sudah tahu bagaimana mengantisipasi permainan atlet-atlet kita," demikian Christian.
Sementara, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengonfirmasi keputusan PBSI memanggil Christian Hadinata untuk ikut berkontribusi di Cipayung. "Jadi dia sebagai tim ahli. Untuk SK belum ada, masih ada rapat satu kali lagi dengan beliau. Harus kami susun dulu, tapi intinya dia tim ahli dan sementara ini fokus di ganda. Dia berkenan," jelas Rionny.