Manajer tim PB Djarum Kudus, Fung Permadi mengatakan bila dari dua pertemuan terakhir di partai puncak Djarum Superliga sebelumnya, tidak ada perubahan yang signifikan dari PB Musica Trinity. “Musica sudah juara empat kali secara beruntun. Kans di tunggal bisa kita katakan 40-60, tapi di ganda kita unggul 60-40. Susunan pemain Musica hari ini lebih mewakili siapa yang akan mereka turunkan di final nanti, bukan seperti yang mereka turunkan saat melawan Sports Affairs,” kata Fung Permadi.
“Butuh kesiapan mental tekad dan yang terpenting kalau di bulutangkis itu kembali ke basic, tiap pukulan masuk. Jujur saya tidak prediksikan skor, hasil nomor dua, yang penting anak-anak bisa mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya, dan itu akan lebih memuaskan dari kemenangan itu sendiri. Saya percaya kalau di pertandingan beregu, dengan atmosfernya, segala sesuatu bisa terjadi,” lanjutnya.
PB Djarum Kudus sendiri lolos ke babak final Djarum Superliga Badminton 2019 lewat kemenangan 3-0 atas PB Berkat Abadi Banjarmasin. Ihsan Maulana Mustofa membuka keunggulan PB Djarum Kudus dengan kemenangan 21-19 dan 21-15 atas Panji Ahmad Maulana. Pasangan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo menyumbang angka kedua setelah menang straight game atas Agrippina Prima Rahmanto Putera/Ricky Karanda Suwardi dengan skor 21-19 dan 21-11.
Di partai ketiga, Shesar Hiren Rhustavito menjadi penentu kemenangan usai menekuk Wisnu Yuli Prasetyo dengan skor 21-9 dan 15-16. Saat Shesar tertinggal 15-16 di game kedua, Wisnu mengalami cedera pada kaki kanannya, sehingga ia tak dapat melanjutkan permainan. Kemenangan pun otomatis jatuh ke tangan PB Djarum Kudus, sekaligus mengantarkan Shesar cs ke babak final.
“Alhamdulillah saya bisa ambil poin, saya sudah persiapan melawan Wisnu. Kita pernah satu klub jadi saya tahu kelebihan dan kelemahan dia. Saya lebih yakin karena fisik saya lebih kuat dari dia. Dari head to head saya lebih sering menang,” ujar Shesar Hiren Rhustavito usai bertanding.