"Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony (Sinisuka Ginting) bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga, sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tapi malah terlalu terburu-buru," ujarnya, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Sabtu (30/9) petang WIB.
"Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda," Rionny, menilai.
Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, yang tampil pada partai penentuan, gagal menyumbang poin bagi Indonesia setelah dikalahkan Kim Won Ho/Na Sung Seung lewat dua gim langsung 18-21, 17-21 di partai keempat. Mengenai penampilan pasangan muda Indonesia tersebut, Rionny menilai, "Setelah unggul jauh, mereka malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban. Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu."
Menyoal Jonatan yang main di bawah performa terbaiknya, Rionny menyebut ada ketegangan di dalam dirinya. Atlet yang karib disapa Jojo itu kalah dari Lee Yun Gyu, pemain berperingkat 119 dunia, lewat straight games 15-21, 16-21. "Kalau Jonatan mungkin ada ketegangan," pungkasnya.