Hasil kurang membahagiakan ini sekaligus menjadi kekalahan perdana yang dialami Praveen/Melati atas Watanabe/Higashino dari total kita kali pertemuan. Lewat pertarungan yang berlangsung selama 36 menit itu, Praveen/Melati mengaku cukup mendapatkan tekanan dari ganda campuran peringkat tiga dunia itu.
“Dari awal sampai akhir pertandingan, kita selalu dibawah tekanan lawan. Saat sudah leading di game kedua, kita mau membalikkan keadaan tapi belum bias. Yuta/Arisa nggak gampang dimatikan, ditambah lagi shuttlecock-nya berat. Ada beberapa pukulan yang tadi harusnya mati, tapi mereka bisa mengembalikan,” jelas Melati Daeva Oktavianti.
Dua gelar juara sebelumnya yang sukses diraih Praveen/Melati di ajang Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750 dan French Open 2019 BWF World Tour Super 750 lalu, rupanya memberikan sedikit efek samping, khususnya terkait kondisi stamina yang menurun. Meski begitu, Praveen Jordan menolak menjadikan hal tersebut sebagai alasannya atas kekalahan hari ini.
“Kalau soal kondisi, memang menurun, tapi tidak bisa jadi alasan kekalahan kita hari ini. Lawan juga mengikuti turnamen yang sama dengan kita. Tadi memang mereka dapet banget pola mainnya dan susah untuk ditembus. Saya sendiri merasa tenaga tangannya tadi masih kurang kuat,” ungkap Praveen.
Lepas dari Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750, pasangan peringkat lima dunia ini akan kembali mempersiapkan diri jelang kejuaraan Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, pekan depan.