Pada laga ini, tunggal putra kelahiran 23 Juni 2005 tersebut mengaku tidak konsisten dalam bermain seusai lawan bermain keluar menyerang. Tidak heran saat gim pertama sudah unggul jauh, permainannya kemudian menurun sehingga bisa terkejar oleh lawan dan akhirnya tertinggal. Namun, pada gim kedua saat poin-poin kritis, Reza tetap bermain tenang untuk memaksakan rubber game.
Tren positif di gim kedua tidak berlanjut, seusai di gim terakhir permainan Reza menurun sehingga ia menyerah dalam tempo 57 menit. "Pada laga ini sejatinya tidak ada kesulitan yang saya hadapi dan memang lawan bermain lebih baik ketimbang saya. Saat sudah unggul jauh, saya jadi malah bingung dalam menyerang. Hal itu sedikit menyulitkan saya untuk mengembangkan permainan," ungkapnya.
Reza bertekad bangkit pada pekan depan saat turun pada ajang BNI Indonesia Masters 2023 super 100 di Surabaya. Maklum, sebelum tampil di kota pahlawan, Reza sudah mempersiapkan diri dengan matang untuk meraih hasil maksimal di dua turnamen ini.
"Saya ingin bangkit menghadapi turnamen berikutnya. Menurut saya turnamen di sini sangat bergengsi mengingat lawan-lawan yang tampil sangat tangguh. Saya bertekad untuk meraih hasil maksimal di turnamen berikutnya," demikian Reza.