Dalam ‘curhatannya’, Axelsen mengidikasikan bahwa dia kurang menyetujui wacana perubahan sistem poin pertandingan dari 3x21 menjadi 5x11. Apalagi menurut dia, setiap pemain tidak memungkinkan untuk ikut memilih dan mengambil keputusan tersebut. Sebab semuanya dikembalikan ke asosiasi.
“Kami lemah sebagai pemain dalam olahraga ini. Para pemain harus jauh lebih kuat dan kami harus berdiri bersama serta menuntut bahwa kami memiliki suara ketika harus mengambil keputusan seperti ini. Dan banyak lagi. Saat ini semuanya harus melalui asosiasi. Keputusan besar tentang (perubahan) sistem poin pertandingan ini juga tidak memungkinkan bagi kami sebagai pemain untuk memilih,” tulis Viktor Axelsen dalam akun Instagram pribadinya, @viktoraxelsen.
“Tapi saya yakin para pemain benar-benar berterima kasih atas semua hal yang dilakukan asosiasi untuk kami, termasuk saya sendiri. Tapi inilah saatnya untuk melangkah sebagai olahraga dan mencari cara untuk bekerja sama. Kita semua. Ini hanya akan menjadi lebih baik,” tulisnya lagi.
Usulan perubahan sistem poin pertandingan dari 3x21 menjadi 5x11 akan diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan BWF ke-82 nanti. Keputusan akan ditentukan melalui pemungutan suara dari seluruh anggota BWF. Sejauh ini, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dan Asosiasi Bulutangkis Maladewa, adalah dua negara membawa proposal wacana tersebut ke Rapat Umum Tahunan BWF 2021.