Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky mengatakan, kondisi Liliyana tidak memungkinkan untuk bertanding. Kondisi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu sedang tidak seratus persen fit atau prima untuk bertanding. Dengan demikian, Richard memutuskan untuk mengistirahatkan Liliyana.
"Butet saat ini tidak dalam kondisi fit untuk bertanding. Tapi bukan cedera kok, kondisi lututnya tidak apa-apa. Dia sedang tidak enak badan, badannya panas," kata Richard seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Lebih lanjut Richard menjelaskan, diprediksi kondisi pasangan ganda peringkat tiga dunia ini akan pulih sebelum turnamen China Open 2018 BWF World Tour Super 1000, yang kebetulan akan berlangsung setelah Jepang Open 2018.
Sampai sekarang, Richard masih optimis Tontowi/Liliyana tetap bisa berlaga di China Open nanti. "Saya rasa mereka bisa bertanding di China Open 2018, mudah-mudahan recovery dan persiapannya bisa kami maksimalkan," lanjutnya.
Meski Liliyana terpaksa harus absen di Jepang Open 2018 lantaran sedang sakit, namun Tontowi Ahmad akan tetap terbang ke Tokyo guna memenuhi persyaratan dari BWF. Hal itu dilakukan agar Tontowi/Liliana terhindar dari denda. Sebab, ada regulasi BWF yang mewajibkan setiap pebulutangkis ranking 10 besar dunia untuk bertanding alias tidak boleh absen di turnamen level Super 750 dan Super 1000, kecuali bila atlet sedang mengalami cidera atau sakit. Makanya, Tontowi tetap harus hadir di Tokyo.
"Iya, Tontowi akan ke Tokyo pada Jumat depan, kalau tidak kan bisa kena denda. Memang sudah peraturan dari BWF. Dari Jepang, dia akan langsung terbang ke Tiongkok," sebut Richard.
Dengan mundurnya Tontowi/Liliyana, maka sektor ganda campuran Indonesia di Jepang Open 2018 akan diwakilkan tiga pasangan. Yakni, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto.