“Saya bersyukur tadi bisa menampilkan yang terbaik, walaupun masih ada error. Ada motivasi untuk tahun ini bisa lebih menikmati permainan di lapangan dan bisa lebih fokus sehingga dapat hasil yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Fitriani.
Hasil manis ini sekaligus memperpanjang rekor kemenangan Fitriani atas Yeo menjadi 3-0. Lewat pertarungan yang berlangsung selama 60 menit itu, pebulutangkis tunggal putri asuhan PB Exist Jakarta ini tampil sabar. Mempelajari kelebihan dan kelemahan lawan menjadi kunci utama kemenangan Fitriani pada pertandingan perempat final Thailand Masters 2019 BWF World Tour Super 300.
“Secara permainan, lawan punya pukulan yang akurat, power nya juga bagus. Tadi saya menerapkan pola main reli dan begitu ada kesempatan langsung balik serang. Saya sengaja membuat lawan berlari mengejar bola ke sudut lapangan, saya lebih sabar, karena lawan adalah pemain yang ulet,” jelasnya.
Di semifinal Thailand Masters 2019 BWF World Tour Super 300, Fitriani akan berhadapan dengan Deng Joy Xuan dari Hong Kong. Laga di babak empat besar ini menjadi pertemuan pertama bagi kedua pebulutangkis. Sementara Thailand memastikan satu tiket final dengan pertemuan dua wakil mereka di semifinal yaitu Busanan Ongbumrungphan melawan Pornpawee Chochuwong. “Untuk babak semifinal, saya lebih jaga stamina, fokus dan harus siap di lapangan,” tutupnya.
Sementara itu, harus disayangkan, tiga wakil Indonesia harus terhenti di babak perempat final. Firman Abdul Kholik tak dapat mengatasi wakil Tiongkok, Lu Guangzu, usai berjuang dengan skor 15-21 dan 17-21. Dua pasangan ganda campuran Merah-Putih juga tak berhasil mengamankan tiket semifinal.
Pasangan unggulan keempat, Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow dikalahkan wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Ng Tsz Yau dalam dua game langsung 19-21 dan 15-21. Sementara Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami harus mengakui kebolehan unggulan pertama asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan skor 12-21 dan 20-22.