"Cukup senang dengan performa hari ini, dari pasang surut di lapangannya saya bisa mengatasi. Saat kejar-kejaran poin, unggul lalu hampir tersusul, saat tertinggal bisa menyusul. Semuanya bisa diatur dan dikontrol dengan baik," papar Anthony kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 51 menit tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Anthony menyatakan cukup terkejut dengan pencapaian Taiwan, yang untuk kali pertama lolos ke babak empat besar sejak tampil pada putaran final Piala Thomas 2014, berkat kemenangan atas Denmark di perempat final. "Saya agak terkejut dengan kemenangan Chinese Taipei dari Denmark kemarin tapi memang secara kekuatan mereka merata," katanya.
Namun, ia mengaku tidak terlalu fokus pada laga antara Taiwan dan Denmark, terlebih partai tunggal pertama yang mempertemukan Chou dengan tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen. Fokus utamanya setelah melalui laga perempat final melawan Korea Selatan adalah pemulihan fisik. "Chou lawan Axelsen, saya lawan Chou, pasti berbeda polanya. Setiap pemain punya ciri masing-masing jadi saya tidak terlalu fokus memikirkan laga Chou lawan Axelsen kemarin, saya lebih fokus ke recovery agar hari ini bisa bermain lebih baik," jelas pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, ini.
"Kalau pola permainan sudah ada gambaran, hanya dingat-ingat saja apa kebiasaan dan kelebihannya," Anthony, menambahkan.
Dengan kemenangan ini, Indonesia unggul sementara 1-0 atas Taiwan. Anthony pun berharap, kemenangan ini dapat memompa semangat para koleganya di laga-laga berikutnya. "Jadi poin pertama ini penting di awal jadi teman-teman yang lain bisa main lebih rileks dan tambah motivasi," pungkasnya.