Hingga pada babak perempat final tadi, Kamis (24/5), saat tim Uber Indonesia menghadapi Thailand, pebulutangkis tunggal putri yang kini menduduki peringkat 35 dunia itu masih belum mampu ditaklukkan oleh lawan-lawannya.
Kiprah pertama yang dilakoni Gregoria di Piala Uber 2018, yakni pada saat Indonesia menghadapi Malaysia di babak penyisihan group D, Senin (21/5). Turun di partai ketiga, menghadapi Goh Jin Wei, Gregoria mampu tampil cemerlang setelah meraih kemenangan 22-20 dan 21-16, dan sekaligus menjadi salah satu penentu kemenangan Indonesia 3-2 atas Malaysia.
Padahal, selain Goh lebih diunggulkan dari segi peringkat, Gregoria pun dari empat kali pertemuan sebelumnya, tercatat hanya mampu meraih satu kali kemenangan dan tiga kali kekalahan beruntun atas Goh.
Kemudian di hari berikutnya, Selasa (22/5), Gregoria yang dipercaya menjadi tunggal pertama menghadapi Perancis, kembali tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dan mampu merebut kemenangan atas Yaelle Hoyaux, dengan skor telak 21-9 dan 21-8. Kemenangan Gregoria kala itu pun membawa aura positif bagi Srikandi Merah-Putih yang turun di empat partai berikutnya dan pada akhirnya dapat menyapu bersih seluruh pertandingan dan menjadikan kemenangan Indonesia atas Perancis 5-0.
Di laga babak penyisihan group terakhir, Rabu (23/5), kontra Tiongkok, lagi-lagi Gregoria membuat kejutan dengan mampu menyumbang poin pertama bagi Indonesia, setelah mengalahkan tunggal kedua Tiongkok, Gao Fangjie, dengan 23-21 dan 21-16.
Meski akhirnya kemenangan Gregoria itu tidak menjadikan Indonesia menang atas Tiongkok dan harus puas finis sebagai runner up group usai kalah 2-3, namun Gregoria mempunyai catatan penting dengan kemenangan atas Gao. Setidaknya, ia berhasil menyamakan rekor pertemuan menjadi imbang 2-2 setelah di tiga kali pertemuan sebelumnya Gregoria menang satu kali dan kalah dua kali atas Gao.
Tak sampai di situ, Gregoria pun kembali semakin meyakinkan para pecinta bulutangkis Indoensia soal bangkitnya tunggal putri Merah-Putih yang sudah cukup lama “Tak Bertaring”. Pada laga perempat final menghadapi juara Group B, Thailand, Kamis (24/5), Gregoria lagi-lagi tampil mengejutkan.
Lewat permainan atraktifnya, Gregoria mampu membuat musuhnya yang merupakan peringkat sebelas dunia saat ini, Nitchaon Jondapol, takluk dengan dua game langsung 21-10 dan 22-20. Meski akhirnya, Indonesia pun terpaksa harus mengakui keunggulan tuan rumah, setelah kalah tipis 2-3.
“Tadi saya sudah menang di game pertama, jadi dia pasti lebih maksa di game kedua. Jadi saya cuma berusaha supaya nggak kehilangan poin. Saya diuntungkan dengan kemenangan di game pertama,” kata Gregoria usai menyumbang poin di perempat final tadi.
“Saya tidak terbeban apa-apa. Karena pastinya dia ada tekanan lebih, karena dia tuan rumah. Saya rasa dia tekanan untuk menangnya lebih tinggi,” lanjut Gregoria.
Meski perjuangannya untuk membela Indonesia di Piala Uber 2018 harus terhenti di perempat final, namun ada pelajaran yang sangat berharga yang bisa dipetik Gregoria dan kawan-kawan (dkk) selama bertarung pada turnamen beregu dua tahunan ini. Kita nantikan kiprah Gregoria dan Srikandi bulutangkis Merah-Putih lainnya di turnamen bergengsi selanjutnya.
Terima Kasih atas perjuangan Tim Uber Indonesia 2018!