Apriani akan dipasangakan dengan Anggia Shitta Awanda yang sebelumnya merupakan pasangan Ni Ketut Mahadewi Istirani. Apriani/Anggia akan tampil di turnamen berhadiah total USD 600,000 ini bersama tiga pasang ganda puti lainnya. Yakni Greysia Polii/Rizki Amelia Pradipta, Rosyita Eka Putri Sari/Della Destiara Haris, dan Tiara Rosalia Nuraidah/Ni Ketut Mahadewi Istirani.
Jarang sekali atlet dari negara manapun yang mendapat kesempatan berlaga di turnamen tertua di dunia ini. Menanggapi hal tersebut, Apriani pun mengaku tak menyangka bisa masuk dalam daftar wakil Indonesia yang akan berjuang di turnamen level Superseries Premier pertama tahun 2017 ini.
“Apri gak dikasih tahu sebelumnya bakal main di All England tahun ini dan Apri tahu sendiri. Bangga banget pokoknya setelah tahu dan gak nyangka banget soalnya jarang atlet manapun yang dapat kesempatan seperti ini. Kaget juga bisa dipasangin sama kak Anggi yang sudah banyak pengalaman,” kata Apriani kepada djarumbadminton.com.
“Harapannya sih yang penting bisa ngeluarin kemampuan terbaik, soalnya kan ini turnamen besar banget, jadi targetnya lewatin satu persatu dulu, yang pasti serahin sama tuhan saja kalau masalah hasilnya,” jelas atlet berusia 18 tahun itu.
Tahun 2016 lalu, Indonesia berhasil membawa satu gelar juara lewat pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto setelah di final menundukan andalan Denmark, pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan 21-12 dan 21-17.