“Kita baru saja dapat kabar kalau hasil swab test coach Hendry negatif dan besok ia sudah boleh pulang ke rumah,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, seperti dikutip Badmintonindonesia.org.
Tujuh hari sepulangnya dari Birmingham, Inggris, Hendry dikabarkan sempat mengalami gejala COVID-19 seperti demam dan mual. Bahkan berdasarkan hasil CT Scan awal, di paru-paru sebelah kiri Hendry terdapat flek. Saat itu pula, pelatih dari Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Shesar Hiren Rhustavito ini langsung berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Setelah di larikan ke RS. Pelni, Jakarta, Hendry lantas menjalani dua pemeriksaan, yakni Rapid test dan Swab test. Berdasarkan hasil rapid test, Hendry dinyatakan negatif, begitu pula dengan hasil swab test yang menyebutkan bila ia negatif COVID-19.
“Ini adalah kabar baik, menyusul hasil test atlet-atlet di Pelatnas Cipayung yang juga negatif. Mudah-mudahan kita semua selalu dalam keadaan sehat dan bisa melewati wabah Covid-19 ini,” tuturnya.
Lebih lanjut Budiharto menceritakan bila Hendry akan langsung kembali ke rumahnya dan belum diperkenankan untuk beraktivitas kemabli di Pelatnas PBSI. Karena berusaha mengikuti anjuran pemerintah dan pihak berwenang untuk menghentikan penyebaran virus Corona, PP PBSI pun lantas meliburkan kegiatan di Pelatnas untuk sementara waktu.
Sementara itu, Jonatan Christie yang merupakan salah satu anak didik Hendry mengatakan bila sedari awal ia memang optimistis jika pelatihnya tersebut tidak terjangkit COVID-19.
“Sejak awal saya berpikiran positif kalau koh Hendry nggak kena virus Corona. Saya merasa kalau koh Hendry hanya kecapekan sepulangnya dari Eropa yang perjalanannya jauh. Saya juga yakin daya tahan tubuhnya kuat, saya berharap koh Hendry bisa cepat pulih dan kembali melatih seperti semula,” ungkap Jonatan.