Rosiana, yang membesuk koleganya semasa aktif sebagai atlet itu juga mengimbau pemerintah untuk membangun sistem agar atlet berprestasi yang mengharumkan nama negara, menndapatkan jaminan kesehata berkesinambungan sampai pada masa pensiun. "Dengan sistem itu, mantan atlet bisa otomatis mendapatkan layanan kesehatan," ujarnya, mengutip laporan Kompas pada Rabu (22/9).
"Mereka tidak perlu lagi bersusah payah berobat seperti yang dilakukan Verawaty. Selain Verawaty, mungkin ada mantan atlet lain yang bernasib sama tetapi tidak terpantau," Rosiana, menambahkan.
Verawaty, diwartakan media harian tersebut, mengalami kanker paru-paru sejak Maret 2020. Atlet spesialis ganda itu sempat menjalani lima kali kemoterapi di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Dengan bantuan pemerintah, Verawaty menjalani perawatan di RS Dharmais pada 29 Juli 2021. Sempat membaik dan menjalani rawat jalan, pada 17 September lalu kondisi Verawaty kembali memburuk dan masuk lagi ke RS Dharmais.
"Setelah mendapatkan bantuan pemerintah, Verawaty dipindah dari ruang perawatan transit ke ruang VIP RS Dharmais mulai Senin (20/9). Di ruang transit, menurut Fadjriansyah, istrinya hanya diberi cairan infus biasa," demikian laporan melalui artikel berjdul "Verawaty Tersenyum Lagi" tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo memberikan bantuan sebesar Rp100 juta kepada Verawaty, dan meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Menteri Kesehatan untuk memastikan terjaminnya perawatan bagi atlet yang tercatat enam kali masuk tim Piala Uber Indonesia.
"Ibu Verawaty, saya mengantarkan bantuan dari Bapak Presiden. Bapak Presiden menitip salam dan mendoakan untuk kesembuhan Ibu Verawaty," ucap Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Senin (20/9), saat bertemu sekaligus menyampaikan langsung bantuan tersebut kepada Verawaty di RS Dharmais, Jakarta, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI.
"Bapak Presiden telah meminta Menpora untuk menanggung biaya pengobatan serta perawatan Ibu Verawaty. Selain itu, Bapak Presiden juga meminta kepada Menteri Kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Ibu Verawaty," tambahnya
Sebagai tindak lanjut arahan Kepala Negara, tak lama setelah Kepala Sekretariat Presiden ke RS Dharmais, Menpora Zainudin Amali juga menjenguk Verawaty. "Kami datang ke RS Dharmais ini, secara khusus menyampaikan salam juga dari Bapak Presiden kepada Ibu Verawaty," kata Menpora saat jumpa pers didampingi Direktur Utama RS Dharmais Suko Nindito dan Fajriansyah.
Perawatan Verawaty di RS Dharmais sendiri akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut mengupayakan perawatan terbaik untuk Verawaty, salah satunya dengan mengubah status anggota BPJS miliknya dari kelas 2 menjadi kelas 1. "Mbak Vera tetap kami monitor kondisinya," jelas Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto.