Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan bila kondisi ini memang mengharuskan PBSI untuk mengatur ulang program latihan serta persiapan dengan sangat efektif dan efisien untuk para atlet di Pelatnas, terutama bagi mereka yang diproyeksikan menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
“Perubahan jadwal olimpiade tentu ada dampaknya buat atlet, mereka jadi harus mempersiapkan diri lebih lama lagi, kondisi tubuh harus tetap dijaga, performa nanti ditingkatkan lagi dan diatur ulang sehingga puncaknya bisa dicapai di Olimpiade nanti,” kata Susy Susanti seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Selain pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 yang diundur hingga tahun depan, BWF juga baru-baru ini mengumumkan ada 13 turnamen yang terpaksa ditangguhkan sampai batas waktu yang akan ditentukan kembali, termasuk gelaran Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Bukan cuma itu, nasib Piala Thomas dan Uber 2020 yang telah dijadwal ulang ke pertengahan Agustus 2020 pun terancam kembali diundur.
Melihat kondisi tersebut, Susy bersama tim terkait mengaku terus berdiskusi hingga menemukan skrenario terbaik dalam merancang ulang program latihan jelang Olimpiade Tokyo 2020 dan turnamen-turnamen selanjutnya pasca wabah COVID-19 yang diharapkan segera berakhir.