"Suatu apresiasi yang luar biasa dari pemerintah, dengan penyamaan bonus antara atlet non-disabilitas dan disabilitas. Ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi kaum disabilitas, bahwa ada bidang yang dapat digeluti untuk ikut mengharumkan nama bangsa dan negara," ucap Kunta, mengutip Kompas, Sabtu (18/9).
Pemerintah menggelontorkan bonus kepada semua anggota kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020, dengan rincian peraih emas mendapatkan Rp5,5 miliar per orang, peraih perak Rp2,5 miliar, dan peraih perunggu Rp1,5 miliar.
Sementara, bagi pelatih peraih emas menerima Rp2,5 miliar per orang, peraih perak Rp1 miliar, dan perunggu Rp600 juta. Atlet dan pelatih yang belum merebut medali mendapat masing-masing Rp100 juta.
Sama halnya dengan para atlet yang berlaga di Tokyo 2020, Presiden Joko Widodo menerima kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020, yang juga dilakukan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Melalui akun Instagram-nya, @jokowi, ia menyatakan, "Saya dan seluruh rakyat Indonesia menyambut kepulangan para atlet dengan gembira dan bangga. Terima kasih dan selamat untuk para juara yang sudah mengharumkan nama bangsa di dunia."
"Semoga kerja keras dan prestasi mereka menjadi inspirasi dan motivasi bagi para atlet dan seluruh masyarakat," Kepala Negara, menambahkan.
Bagi Kunta, bonus ini juga bisa menjamin masa depan mereka di hari tua. Oleh karenanya, atlet dan pelatih bisa lebih fokus mengejar prestasi. Para calon atlet dan pelatih pun tidak perlu takut untuk terjun ke olahraga paralimpiade. "Sekarang ada jaminan kesejahteraan untuk kami jika benar-benar menekuni bidang olahraga ini," tuturnya.