“Kangen banget puasa di rumah, nggak tahu lagi kangennya kayak apa, karena tahun lalu nggak ngerasain puasa di rumah, tahun ini pastinya juga nggak akan ngerasain lagi. Yang dikangenin itu salah satunya menu buka puasa ibu saya di rumah, opor ayam, sudah seperti lebaran,” ungkap Shesar Hiren Rhustavito dilansir Badmintonindonesia.org.
Belum bisa kembali ke rumah, Shesar pun lantas melewati momen sahur pertamanya pada Ramadhan kali ini bersama rekan-rekan lainnya di Pelatnas PBSI. Meski begitu, pebulutangkis kelahiran Sukoharjo, 3 Maret 1994 ini berharap jika dirinya bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dari tahun sebelumnya. Apalagi, dalam masa pandemi COVID-19 ini, seluruh turnamen bulutangkis ditiadakan hingga waktu yang belum ditentukan. Bahkan kegiatan latihan di Pelatnas pun jauh berkurang intensitasnya.
Karena hal tersebut, kondisi ini pun coba dimanfaatkan Shesar untuk berpuasa penuh pada Ramadhan kali ini. “Niatnya mau puasa full sebulan, biasanya kan selalu bolong-bolong puasanya karena ada program latihan persiapan ke turnamen. Biasanya sebulan itu cuma dapat 12 sampai 15 hari puasa,” katanya.
Ya, pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, Shesar mengaku hanya sanggup berpuasa pada Sabtu, Minggu dan Rabu, di mana program latihan di hari tersebut biasanya libur atau hanya setengah hari.
“Sebetulnya batalin puasa itu bukan karena takut nggak kuat, tapi karena saya tahu kondisi badan sendiri. Tapi tahun lalu itu misalnya latihan sudah terlalu berat, sadar diri kemampuan seperti apa, jadi nggak mau maksa buat puasa, demi jaga kondisi,” jelasnya.