“Kami tampil under perfomed, bahkan di game kedua kami hanya mengikuti permainan Tontowi/Liliyana saja. Kami memang tidak bermain bagus, buktinya kami banyak melakukan kesalahan sendiri di depan net. Kami tidak mendapat tekanan dari supporter, tapi kekalahan ini karena permainan kami saja yang kurang bagus,” ungkap Chris.
Meski menang melalui dua set langsung, Liliyana mengaku pertempurannya dengan pasangan ganda campuran asal Inggris itu tidaklah mudah. Tapi, bekal dua pertandingan sebelumnya di babak pertama dan kedua menjadi pelajaran berharga buat keduanya.
“Pertandingan tadi tidak bisa dibilang enteng, karena kami pernah kalah. Kami belajar dari penampilan kemarin dimana kami belum tampil in. Hari ini saya bisa konsentrasi di depan, sementara Tontowi bertanggungjawab di belakang lapangan. Pasangan Inggris ini tidak boleh dikasih kesempatan untuk berkembang karena bisa berbahaya,” jelas Liliyana.
Tontowi menambahkan, sejak awal dirinya sudah fokus pada pertandingan. Dia juga mengaku tak memberikan celah sedikitpun kepada lawan untuk mengembangkan permainannya.
Selanjutnya, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan musuh bebuyutan mereka, Xu Chen/Ma Jin di babak semifinal turnamen berhadiah total 750 ribu dollar AS ini. Pertemuan ini bakal menjadi pertemuan yang ke-14 kedua pasangan di mana delapan di antaranya dimenangkan ganda campuran Tiongkok.
“Penampilan Xu/Ma belakangan juga kurang bagus, kami juga sudah saling mengalahkan. Kali ini kami punya dukungan lebih dari penonton karena kami menjadi tuan rumah. Tentunya kami ingin juga 'pecah telor' dan menjadi juara di kandang sendiri,” tutur Liliyana.
“Menurut saya, siapa yang lebih fit, dialah yang akan memenangkan pertandingan,” tambah Tontowi.