Meski tahun ini Okuhara belum berhasil membawa pulang gelar juara, namun penampilannya bisa dibilang cukup konsisten dengan menyandang status ranking dua dunia. Bahkan, pebulutangkis kelahiran 13 Maret 1995 ini hanya terpaut 309 poin dari pemuncak klasemen, Tai Tzu Ying yang telah mengoleksi 90.645 poin.
Setidaknya, dari delapan turnamen yang telah diikuti Okuhara, dua diantaranya keluar sebagai runner up. Pada laga final Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500, Okuhara kalah 19-21 dan 15-21 dari tangan Tai Tzu Ying. Sementara pada partai puncak Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300, Juni lalu, Okuhara tumbang 15-21 dan 3-21 dari tunggal putri Tiongkok, Chen Yufei. Meski begitu, Okuhara tetap menjadi salah satu tunggal putri yang berpeluang menghentikan laju Tai Tzu Ying di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 ini.
Selanjutnya, ancaman juga datang dari Akane Yamaguchi. Walaupun berpostur tak lebih dari 156 cm, namun Yamaguchi merupakan pebulutangkis tunggal putri Jepang yang memiliki daya juang tinggi serta penguasaan lapangan yang luar biasa. Buktinya, Yamaguchi sukses menjadi juara di ajang Badminton Asia Championships 2019.
Tapi, dalam tiga pertemuan terakhirnya dengan Tai Tzu Ying di sepanjang 2019 ini, Yamaguchi belum berhasil menghentikan laju Ratu Bulutangkis dunia ini. Maka dari itu, misi balas dendam yang diincar Yamaguchi pun lantas menjadi ancaman besar untuk Tai Tzu Ying.
Selain itu, ancaman untuk tunggal putri peringkat satu dunia ini juga hadir dari wakil tuan rumah, Gregoria Mariska Tunjung. Tidak menutup kemungkinan Gregoria mampu memberikan kejutan saat tampil dihadapan publik Istora. Apalagi di bawah asuhan pelatih Rionny Mainaky, Gregoria telah melakukan sejumlah persiapan jelang Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 ini.