“Ya, kondisi badan kita memang kurang sehat. Kemarin kita demam dan hari ini kondisi sudah sedikit lebih baik. Tapi kita senang bisa menang di pertandingan hari ini dan lolos ke final,” kata Ayaka Takahashi selepas pertandingan.
Lewat pertarungan yang berlangsung selama 72 menit itu, Misaki/Ayaka mengaku mendapatkan tekanan di game pertama. “Di game pertama kita benar-benar kerepotan. Lawan bermain dengan cepat sekali. Mungkin karena ini sudah semifinal jadi kita agak sedikit tertekan. Tapi di game kedua kita berusaha untuk bermain cepat juga. Dan terbukti berhasil,” jelasnya.
Lebih lanjut Ayaka mengatakan bila memenangkan setiap pertandingan di kejuaraan ini merupakan hal yang sangat penting bagi dirinya. Sebab, pasangan peringkat empat dunia ini masih terus berupaya mendapatkan tiket menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang, meski berada di tengah-tengah persaingan ketat sektor ganda putri Jepang.
“Tentunya kemenangan di sini sangatlah penting buat kita. Karena kita masih berusaha mengejar poin untuk Olimpiade 2020. Apalagi persaingan ganda putri di Jepang sendiri sangat ketat, jadi kita harus selalu tampil maksimal. Walaupun sedang demam, itu tidak boleh menjadi alasan,” ungkapnya.
Meski belum dapat dipastikan siapa yang akan menjadi lawannya di babak final Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000, besok, Misaki/Ayaka mengaku akan tetap siap dan mewaspadai setiap permainan ganda putri Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan maupun rekan senegaranya, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
“Untuk pertandingan besok tentunya kita akan istirahat lebih dulu. Dan kita masih akan terus mempelajari permainan lawan lebih lanjut,” tutup Ayaka.