Pasangan unggulan ketujuh ini tidak tampil pada permainan terbaiknya. Meski sempat memimpin jalannya laga di game pertama, namun Lamsfuss/Hertrich secara mengejutkan mampu mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul dari Praveen/Melati.
“Dari awal kita sudah menyerang dan unggul, setelah itu kita tersusul sampai akhir game kedua, dan kita tidak bisa keluar dari tekanan. Lawan lebih nekat dan kita terlalu hati-hati, sehingga lawan bisa tampil lepas. Seharusnya bisa game, jadi nggak game, itu yang kita rasakan,” ungkap Praveen Jordan usai pertandingan.
Dengan hasil kurang memuaskan ini, target empat besar yang dipatok Praveen/Melati harus kandas di awal jalan. “Dari awal memang kita nggak mau mikir lawan bagaimana-bagaimana, siapkan diri kita sendiri, individu masing-masing. Namanya pasang target kan boleh, kalau sampai di sini, kita harus banyak evaluasi lagi,” katanya.
“Kalau nervous karena supporter sih tidak, kan mereka mau mendukung kita. Nervous-nya kita karena mau membuktikan, tapi terlalu over, jadi nggak keluar mainnya,” tutup Praveen.
Meski harus kehilangan Praveen/Melati lebih cepat, sektor ganda campuran Indonesia masih menyisakan lima wakilnya yang baru akan bertanding, Rabu (17/7), yakni pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Ronald Alexander/Annisa Saufika dan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami.