(Blibli Indonesia Open) Undian Baik untuk Ganda Putra

Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi (Kiri) saat memberikan arahan kepada Fajar Alfian.
Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi (Kiri) saat memberikan arahan kepada Fajar Alfian. (Foto: PBSI)
Indonesia Open ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sektor ganda putra Indonesia dinilai mendapatkan hasil undian yang cukup baik dan menguntungkan di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000, yang akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 16 hingga 21 Juli mendatang. Selain tidak akan ada ‘perang saudara’ di babak pertama, lawan-lawan yang akan dihadapi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto cs juga diduga belum terlalu berat dan menyulitkan.

“Drawing cukup baik, bagus, dan menguntungkan. Kalau tahun lalu kan di babak pertama dan kedua sudah bertemu. Tapi ini kemungkinan baru bertemu di perempatfinal. Artinya untuk tahun ini undiannya menguntungkan bagi kita. Tinggal tunggu hasilnya saja, menguntungkan juga atau tidak,” kata Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi sebagaimana dilansir detik.com.

Ganda putra Indonesia yang menjadi salah satu sektor andalan untuk merebut gelar juara di ajang Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 ini akan menurunkan enam wakilnya seperti, pasangan nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Ricky Karandasuwardi/Angga Pratama, Berry Angriawan/Hardianto, dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso.

Lebih lanjut Herry mengatakan dengan tegas bila dirinya enggan terburu-buru memprediksi hasil dari kejuaraan kali ini, apalagi jika harus menyikapi soal peluang terciptanya All Indonesia Finals di sektor ganda putra. Pasalnya, Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 ini diprediksi akan berlangsung lebih ketat dari tahun sebelumnya.

“Tahun lalu kan Malaysia dulu kemudian Indonesia Open. Nah, ini Indonesia Open pertama series Asia, jadi setiap atlet persiapannya lebih panjang dan jeda atlet negara lain setelah Australia Open juga sebulan, pasti segar semua. Ini yang maskud saya harus diantisipasi pemain, harus fokus, karena pasti persiapan negara lain juga lebih banyak,” bebernya.

Saat ini, pelatih yang mendapat julukan ‘Coach Naga Api’ ini mengatakan bila kondisi persiapan anak asuhannya, mayoritas masih mencapai 70-80 persen baik. Apalagi, mereka baru saja refresing setelah memindahkan latihan sementara dari Cipayung ke Solo. “Sekarang sisa dua pekan lagi sebelum Indonesia Open, kita akan memanfaatkannya untuk mengatur peak perfomance, Semoga bisa mempertahankan gelar,” pungkasnya.