Kekalahan rubber game yang dialami Pram/Yere dari Aaron/Soh mengulang rekor buruk mereka pada babak perempat final Indonesia Open tahun lalu.
Dalam pertandingan yang ramai oleh sorak sorai pendukung, Pram/Yere langsung tampil solid pada gim pertama. Teknik dan pola yang stabil memberikan mereka peluang untuk mendulang poin. Pola permainan yang sabar dan fokus menjadi kelebihan Pram/Yere pada gim tersebut. Mereka tak buru-buru mematikan servis dan menanti Aaron/Soh hingga lengah untuk akhirnya menciptakan poin.
Pram/Yere memimpin pada interval dengan 11-5. Selepas istirahat, Pram/Yere terlihat memakai pola baru yaitu dengan memberikan tekanan dari depan net.
Antara melaporkan, umpan melambung yang datang dari duet Malaysia itu mampu mereka ubah menjadi smes yang tak terhalau lawan. Keunggulan bagi Pram/Yere terpaut semakin jauh dengan 19-10.
Poin penutup gim pertama direbut Pram/Yere berkat keteledoran Aaron saat berusaha mengembalikan reli dari depan net. Pukulannya meleset sehingga kok justru melaju ke sisi kiri lapangan. Gim pertama berakhir dengan skor 21-12.
Aaron/Soh sempat memimpin pada awal gim kedua. Berkat servis yang mereka miliki, Aaron/Soh mampu mendikte pola permainan hingga unggul 1-6 dan 4-9.
Namun, Pram/Yere tak mau kalah dan menampilkan pertahanan yang alot. Pengembalian mereka juga terbilang akurat karena mampu membaca zona kosong yang tak dijaga lawan. Saat skor imbang 9-9, Pram/Yere masih berusaha mengejar untuk membalikkan keadaan. Mereka bermain reli dan sesekali memberikan jump smes atau dropshot untuk menguras energi Aaron/Soh.
Skor sempat berkejaran hingga kembali imbang 16-16. Persaingan ketat masih berlangsung sampai pada momen dimana Pram/Yere membalikkan keadaan menjadi 20-19. Namun, momen match point tersebut tak bisa dimanfaatkan dengan mulus akibat Pram/Yere kalah dalam adu reli. Skor pun setting 20-20.
Pram/Yere berjuang untuk memutus kebuntuan saat skor masih imbang 21-21. Sayangnya aksi smes yang mereka tampilkan justru tak membuahkan hasil baik hingga akhirnya kalah 21-23.
Permainan Pram/Yere pada gim ketiga mengalami titik jenuh. Mereka lebih banyak bertahan dan mulai berada dalam tekanan saat Aaron/Soh semakin rajin menyerang dari zona depan. Kesiapan Pram/Yere yang rendah membuat mereka kesulitan meredam serangan lawan. Hingga interval, Pram/Yere hanya mencatatkan lima angka.
Skor minor bertahan hingga paruh kedua. Pram/Yere terus berupaya mengejar ketertinggalan yang terpaut lebar 8-14. Namun, Pram/Yere harus mengalami nasib serupa seperti Indonesia Open 2022 yang berbuntut kekalahan.