"Di gim ketiga ketinggalan 11-17, saya berusaha menenangkan diri sendiri dan yang penting fokus dan tidak mati sendiri," kata Yeremia dalam konferensi pers, sebagaimana dilaporkan Antara.
Begitu pula dengan Pramudya yang lebih bermain tanpa beban serta tidak memikirkan hasil akhirnya. Baginya, yang terpenting adalah berusaha fokus dan mengeluarkan kemampuan terbaik. "Kalau saya fokus ke diri sendiri saja, tidak memikirkan menang kalah yang penting semangat, berusaha sefokus mungkin, mengeluarkan kemampuan," ungkapnya.
Kemenangan tersebut menjadi titik balik semangat mereka untuk kembali bangkit menuju performa puncak setelah sempat terpuruk akibat cedera yang dialami Yeremia pada perempat final Indonesia Open tahun lalu.
Yeremia tak kuasa meluapkan perasaannya saat sukses melesatkan jump smes yang berbuah poin penentu kemenangan Pram/Yere. Yeremia segera berteriak dan mengepalkan tangannya sebagai ungkapan emosionalnya.
Perasaan lega dan senang bercampur menjadi satu, karena tak hanya telah keluar dari keterpurukannya tetapi juga melangkah ke semifinal turnamen level BWF World Tour Super 1000. "Pastinya senang sekali bisa ke semifinal Super 1000, apalagi (edisi) sebelumnya tidak jadi masuk semifinal karena cedera. Saya sampai terharu dan menangis karena pencapaian ini," ungkap Yeremia.
Pram/Yere mengaku tak menyangka bisa melaju ke semifinal Indonesia Open 2023. Meski bahagia, mereka tetap harus waspada karena akan berjumpa lawan yang lebih berat di babak empat besar. "Cukup senang juga ya tadi bisa performed dengan baik. Tapi musti diingat besok masih ada match lagi, harus tampil baik," demikian Pramudya.