"Ya memang karena hasil kemarin yang kurang baik, mungkin kita motivasinya tetap harus ada. Kalau kata coach Herry (Iman Pierngadi) dan coach Ar (Aryono Miranat) itu apinya tetap harus menyala, jangan redup," kata Fikri, sebagaimana dilaporkan Antara, Rabu (8/3).
Setelah nirgelar usai tampil positif di All England, Bagas/Fikri sudah melalui beragam pola latihan. Bahkan, setiap latihan yang dilakukan setelah mengikuti sebuah turnamen, tak lepas dengan keinginan agar bisa mempertahankan gelar juara All England.
Program latihan tidak ada yang berbeda dari porsi biasanya, termasuk aspek fisik, teknik, hingga mental, yang sudah mereka lahap sejak awal tahun.
Status juara bertahan juga secara tegas menjadi motivasi tersendiri bagi mereka untuk kembali menaiki podium tertinggi di turnamen bulu tangkis paling tua di dunia itu.
Sudah berlatih maksimal dan ada peningkatan, namun ganda putra peringkat ke-12 itu hanya bisa pasrah dan menunggu hasilnya nanti saat turnamen berkategori BWF World Tour Super 1000 itu resmi dimulai. "Persiapannya semua sudah mulai diperbaiki dari segi tekniknya, fisik, mentalnya, semua udah diperbaiki cuma memang hasilnya di pertandingan. Mau latihan bagaimana pun tetap yang dilihat kan di pertandingan nanti," kata Fikri.
Sebagai pasangan bertitel juara bertahan, Bagas/Fikri juga sempat mendapat wejangan dari kedua pelatihnya jelang turnamen yang berlangsung pada 14-19 Maret.
Bukan trik atau tips, pelatih mengingatkan Bagas/Fikri agar tetap menjaga ketenangan dalam bertanding dan tidak terbebani dengan status yang dibawa. "Mungkin mereka sempat bilang jangan terbebani saja karena kemarin sudah juara. Ya main seperti biasa saja, (main) lepas seperti tahun lalu," ungkap Fikri.
All England 2023 akan digelar di Arena Utilita Birmingham, Inggris, 14-19 Maret, dan menjadi salah satu dari rangkaian turnamen di Eropa sepanjang Maret.